Review Smartphone Redmi 4A

Xiaomi akhirnya resmi meluncurkan produk 4G ‘Buatan Indonesia’ yang pertama dari mereka yang telah memenuhi TKDN di tanah air sebesar 30% di tahun 2017. Redmi 4A menjadi produk pertama yang dipasarkan, dengan menargetkan pasar smartphone kelas entry level. Smartphone ini pun menjadi yang paling murah ditawarkan oleh Xiaomi saat ini di Indonesia

Redmi 4A dibanderol dengan harga Rp 1,5 juta rupiah. Pastinya para pecinta Xiaomi di tanah air sudah lama menantikan produk yang satu ini. Apalagi Xiaomi menjadi satu vendor yang paling ditunggu-tunggu sejak lama untuk masuk secara ‘resmi’ di Indonesia. Sudah banyak ‘gaduh’ yang ditimbulkan lantaran kebanyakan produk Xiaomi yang beredar di Indonesia masuk lewat garis distributor. Namun diawal tahun 2017 ini, Xiaomi akhirnya segera menjawab tantangan untuk segera merilis smartphone 4G yang resmi, tanpa perlu siasat ‘unlocked.’

Tim Jagat Gadget telah kedatangan smartphone terbaru dari Xiaomi tersebut, yakni Redmi 4A. Bagaimanakah kemampuan dari smartphone yang satu ini? Apakah masih sesuai dengan ekspektasi para Mi Fans untuk smartphone murah dan punya performa yang powerful? simak ulasannya berikut ini.

Desain

Secara desain, Redmi 4A bisa dibilang mengalamipenurunan dari generasi sebelumnya yaitu Redmi 3 ataupun Redmi 3 Prime. Dimana smartphone yang satu ini tidak lagi menggunakan material body metal, melainkan dengan bahan polycarbonate. Walaupun tampak dari luar, smartphone ini punya finishing metallik yang terlihat mirip dengan generasi sebelumnya.


Walaupun dengan material polycarbonate, uniknya Redmi 4A tetap menggunakan konsep desain unibody dengan baterai yang terpasang non removable. Hmm, mungkin ini menjadi cara tersendiri bagi Xiaomi untuk sedikit menekan budget mereka. Tapi tak masalah, toh segmen pengguna smartphone di harga sejutaan sebenarnya pun mayoritas tidak mesti punya desain yang cantik. Asal nyaman dipegang , dan isi ‘otak’nya menarik, dan untuk kebutuhan utama yang digunakan sehari-hari sudah cukup diakomodir, selalu saja bisa jadi pilihan yang ditunggu.



Apalagi bagi Mi Fans yang sudah jatuh cinta sama brand asal Tiongok ini. Yang selalu muncul d setiapi artikel review produk dan video review apapun, mereka akan dengan semangat selalu nyeletuk “mending Xiaomi”. Well, kalo udah jualan ‘resmi kaya gini sih kayaknya sudah tidak ada masalah. Maklum, namanya juga kadung cinta, semua rela dilakuin.

Oh iya, untuk sample yang katerima berikut ini adalah varian berwarna gold. Dimana panel bagian depan berwarna putih. Hmm, perpaduan warna yang simple bin standar. Tidak ada yang istimewa dari tampilannya yang malah kian mainstream. Dibanding Redmi 3 yang jauh lebih cantik




Redmi 4A juga punya ukuran dimensi yang tidak terlalu spesial. Smartphone ini cukup tebal, screen to body rasionya juga tidak terlalu optimal karena bezelnya terlihat besar di bagian pinggir. Dan lagi, penempatan tombol juga standar, power dan volume di sebelah kanan. 

Di bagian bawah ada slot microUSB. Di bagian atas terdapat slot Jack 3,5 mm untuk headset, meski unitnya tidak tersedia di paket penjualan sama seperti beberapa brand lain hehe… Eh, tapi yang cukup berkesan, di bagian atas terdapat sensor infra red, yang bisa digunakan untuk kebutuhan remote seperti remote TV, AC dan lain-lain. Satu yang masih konsisten di pertahankan oleh Xiaomi, bahkan di smartphone kelas entry level mereka.



Okay, jadi secara keseluruhan kita tarik kesimpulan bahwa desain dari Redmi 4A ini adalah: Standar.

Tapi itu kan baru dari segi desain, seperti yang kita tahu yang paling ditunggu-tunggu dari Xiaomi adalah ‘inner beauty’ yang katanya selalu menawarkan spek palng mumpuni dengan harga paling terjangkau dikelasnnya. Sekarang mari kita bahas spesifikasi dari Redmi 4A.
Spesifikasi

Dari spesifikasinya, Redmi 4A dilengkapi dengan komponenn yang cukup mumpuni dikelasnya. Smartphone ini dibekali dengan layar 5 inci dengan resolusi HD 720P, dengan SoC Snapdragon 425 (Quad-Core Cortex A53 1,3 GHz + GPU Adreno 308), serta RAM 2 GB dan inernal storage 16 GB. Ini juga merupakan kali pertama kami melakukan pengujian untuk smartphone yang menggunakan dapur pacu dengan basis SoC Snapdragon 425. Snapdragon 425 sendiri merupakan SoC entry level paling anyar dari Qualcomm, yang telah menggantikan generasi-generasi sebelumnya termasuk Snapdragon 410 dan 415.


Sementara untuk fitur kamera, Redmi 4A dilengkapi dengan kamera utama beresolusi 13 MP F/2.2 dengan lampu flash dan kamera depan bersolusi 5MP F/2.2. Ini terbilang standard dan cukup untuk kebutuhan pengguna apalagi di kelas entry level.


Di Redmi 4A, sensor yang disematkan sudah cukup lengkap mulai dari proximity sensor, ambience light, acceleration, compass hingga Gyroscope. Berkat Snapdragon 425, smartphone ini tak hanya mendukung sisitem navigasi menggunakan GPS tapi juga menggunakan GLONASS. GLONASS adalah sistem navigasi buatan rusia, yang juga memiliki akurasi lokasi yang tinggi. Namun sayangnya Redmi 4A tidak dilengkapi dengan sensor fingerprint untuk kebutuhan autentikasi.

Tapi ini tidak terlalu masalah, karena sensor fingerprint masih bisa dibilang sebagai fitur sekunder apalagi di smartphone entry level. Karena di segmen tersebut, kebanyakan pengguna biasanya justru memilih keunggulan lain seperti baterai besar, dibandingkan dengan kelengkapan fingerprint. Satu lagi yang dimungkin menjadi pengganti fingerprint, adalah sensor infrared untuk remote control perangkat elektronik. Ini tentunya fitur yang menarik yang tersedia di Redmi 4A.


Redmi 4A dilengkapi dengan baterai berkapasitas cukup besar yaitu 3120mAh. Sementara itu perangkat ini juga memiliki dua slot SIM Card dengan type Micro untuk SIM Card 1 dan Nano untuk SIM Card 2. SIM Card 2 terpasang secara hybrid dengan slot Micro SD. Kedua slot sudah mendukung 4G LTE, tidak perlu lagi cari-cari ke forum ‘Cara Unlocked 4G Xiaomi Bla..bla..bla..”

Redmi 4A berjalan menggunakan sistem operasi Android Marshmallow dengan interface MIUI 8. Beberapa aplikasi dan fitur yang tersedia di MIUI 8 termasuk diantaranya adalah dual space dan cloned apps. Untuk paket penjualannya, seperti biasa Xiaomi hanya menyediakan adaptor charger dan kabel USB serta buku panduan.




Uji Performa

AnTuTu 6.0.1

Aplikasi benchmark yang satu ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk mengukur kekuatan sebuah perangkat Android. Beberapa hal yang diuji di AnTuTu antara lain User Experience (UX), CPU, RAM, GPU, dan I/O. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik.



Geekbench 3

Geekbench 3 digunakan untuk menguji kemampuan prosesor. Angka yang ditampilkan akan menjadi hasil uji yang cukup konsisten dan bisa digunakan untuk acuan yang cukup baik. Skor single core akan menggambarkan kenyamanan penggunaan sehari-hari.




3DMark

Aplikasi benchmark yang satu ini digunakan untuk mengetahui indikator performa gaming maksimum. 3DMark akan menguras kemampuan 3D dan prosesor smartphone yang terkait dengan kemampuan gaming. Demo benchmark yang kami gunakan adalah Ice Storm Unlimited.



PCMark

PCMark adalah aplikasi bencmark yang digunakan untuk menampilkan kemampuan menyeluruh dari sebuah smartphone untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk browsing, performa olah video dan gambar



Secara performa, smartphone yang didukung dengan SoC Snapdragon 425 ini tentunya memiliki kinerja yang terbilang baik. Skor AnTuTu dengan kisaran angka 35ribu mengingatkan kita akan SoC Snapdragon kelas menengah di tahun lalu yaitu seri Snapdragon 615/616 yang ditawarkan untuk smartphone kelas menengah. Snapdragon 425 sendiri adalah penerus dari generasi SoC entry-level dari Qualcomm, yaitu seri 400 (410,415).

Namun jika dilihat lebih seksama, pada perbandingan benchmark di aplikasi Geekbench 3(Single-Core), 3DMark, dan PCMark, Snapdragon 425 terlihat sedikit lebih unggul dari segi performa prosesor. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari, smartphone ini akan lebih lancar digunakan dalam bekerja.

Walaupun untuk kebutuhan multitasking (Geekbench 3 Multi-Core), dengan membuka banyak aplikasi juga belum menjadi yang terbaik karena masih dengan sistem prosesor Quad-Core. Dari sisi grafis, Snapdragon 425 juga masih berada dibawah dari seri Snapdragon 616 yang digunakan Redmi 3. Jadi untuk kebutuhan gaming, hanya akan optimal di game-game dengan grafis ringan saja. Tapi jika dibandingkan dengan SoC entry level sekelas seperti MediaTek MT6735/MT6737, Snapdragon 425 sudah paling mumpuni.

Kamera

Urusan kamera, Redmi 4A terbilang cukup mumpuni untuk kelas harga satu jutaan. Meskipun jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, tidak ada perubahan yang begitu signifikan. Kamera dengan resolusi 13 MP dan aperture F/2.2 bisa mengambil gambar yang cukup memuaskan, baik di ruangan (low-light) maupun di luar ruangan (outdoor). Secara kualitas gambar, peningkatan yang di tampilkan tidak terlihat terlalu signifikan dari generasi sebelumnya yaitu Redmi 3 Prime. Namun delay shutter dan autofocus saat pengambilan gambar di Redmi 4A terasa jauh lebih cepat. Sehingga memudahkan pengguna saat mengambil gambar di berbagai moment.

1
2
3
4

5
6
7
8


Begitu pula dengan kamera depan, hasil foto juga masih tergolong baik. Pengambilan gambar menjadi terasa lebih cepat, dan terutama noise di kondisi gelap kini semakin berkurang.

1
2
3
Baterai

Berikutnya adalah kemampuan dari manajemen daya dan baterai dari Redmi 4A. Perangkat ini dibekali dengan baterai berkapasitas 3120mAh. Kami melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi PC Mark, smartphone ini mampu bertahan selama 9 Jam 13 Menit. Hmm, angka ini tentu tidak terlalu maksimal dan masih berada di kategori standar, apalagi smartphone ini menggunakan resolusi layar HD. Dan jika smartphone ini dibandingkan dengan pedahulunya, yaitu Redmi 3 Prime juga masih jauh untuk urusan baterai. Tapi tentunya juga karena kapasitas baterainya yang lebih kecil.



Namun saat digunakan untuk memutar video secara looping perangkat ini juga mampu bertahan dengan waktu yang relatif cukup baik. Yaitu kurang mencapai sekitar 11 jam 22 menit.


Sementara untuk pengisian baterai, smartphone ini juga cukup lama dengan lama waktu pengisian dari nol hingga penuh mencapai waktu sekitar lebih dari 3 jam. Karena charger yang tersedia juga masih menggunakan adator dengan output 5V/1.5 A.



Kesimpulan


Xiaomi tentunya harus banyak mengadaptasikan diri untuk bisa masuk ke pasar tanah air. Agar bagaimana smartphone mereka tetap punya kemampuan yang ‘powerful’ dan jadi jawara di target segmen dengan banderol harga yang dihadirkan.

Kami sedikit menyimpulkan bahwa Xiaomi akhirnya harus sedikit mengorbankan aspek estetika mereka, yaitu dari desain yang dihadirkan. Redmi 4A hadir dengan konsep unibody, namun tak lagi menggunakan material metal melainkan menggunakan bahan polycarbonate. Selain itu ukuran dimensi, screen to body rasio juga dan ergonomi tidak lagi menjadi prioritas.

Performa dari SoC Snapdragon 425 yang di bawa oleh Redmi 4A pun bisa dibilang tidak begitu hebat, tapi untuk smartphone dengan harga sekelas sepertinya ini menjadi pilihan yang paling masuk akal. Cukup optimal untuk kebutuhan sehari-hari seperti social media, chating, browsing, multimedia, dan juga beberapa tasking lainnya. Untuk urusan baterai, Redmi 4A juga masih terbilang standar.

Tapi dari segi fitur, perangkat ini masih terbilang menawarkan fungsi yang lengkap dan optimal. Mulai dari kelengkapan sensor, fitur remote IR, dual SIM, serta kamera yang cukup mumpuni, yang tentunya menjadi kebutuhan premier pengguna smartphone di range harga yang ditawarkan. Bahkan Redmi 4A rela untuk tidak menyematkan sensor fingerprint yang katanya jadi tren wajib di smartphone masa kini. Xiaomi tidak memilih hal itu.

Redmi 4A dibanderol dengan harga Rp 1.499.000. Untuk pilihan smartphone ‘resmi’ yang menarik dipilih, Redmi 4A kini sudah bisa dijadikan sebagai rekomendasi yang adil. Dalam waktu dekat, Xiaomi juga akan merilis beberapa smartphone terbaru mereka di tanah air. Salah satu yang paling ditunggu yaitu Redmi 4 Note, yang menjadi smartphone kelas mid range yang sangat menarik

Kelebihan:

+ Spek terbaik di range harga yang ditawarkan

+ Kamera bagus

+ Sensor lengkap

+ IR Remote control

+ Harga menarik

Kekurangan:

– Desain standar

– Slot Hybrid Dual SIM+ MicroSD


Key Spec
ProdukRedmi 4A
Layar5″ IPS HD 720×1280 pixel
ProcessorSnapdragon 425 (Quad Core Cortex A53 1.5 GHz)
GPUAdreno 308
MemoryRAM 2GB/ Internal Memori 16 GB
BateraiNon-removable Li-Ion 3120 mAh
KonektivitasGSM, 3G, 4G LTE, Bluetooth v4.1, Wi-Fi 802.11 /b/g/n, Wi-Fi Direct, GLONASS, hotspot, GPS, MicroUSB v2.0, USB On-The-Go
KameraKamera belakang: 13 MP, Phase-Detetction Auto Focus, LED Flash, Manual Mode, HDR, Full HD Video, Time Lapse.Kamera depan: 5MP, Beautification
Sistem OperasiAndroid Marshmallow 6.0  with MIUI 8
HargaRp. 1.499.000
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar