Sistem Transmisi Teresterial Broadcasting Televisi

Dalam suatu sistem televisi tidak dapat dipisahkan dengan sistem transmisi teresterial dimana terjadi proses pengiriman sinyal audio visual dari Master Control Room ke stasiun Transmisi. Dalam sistem broadccasting semua perangkat yang menunjang terjadinya pengiriman sinyal itu berada dibawah naungan divisi teknik dengan sub divisi teknik transmisi.

Sisitem transmisi dalam suatu televisi broadcasting terdiri dari beberapa sistem transmisi yaitu:

  1. Transmisi Teresterial Broadcasting
  2. Transmisi Teresterial Radio Link (Microwave)
  3. Transmisi Satlit broadcasting,
  4. Transmisi SNG (satlit news gathering)
Ad
  1. Transmisi Teresterial Broadcasting
Sisitem transmisi teresterial broadcasting adalah sisitem transmisi yang rambatan sinyalnya merambat diatas pemukaan bumi. sitem ini biasanya berada diperkotaan dimana dengan kepadatan penduduk yang banyak. Sistem transmisi teresterial broadcasting biasanya terdiri dari beberapa peralatan yang berperan penting yaitu:
Sistem Transmisi Teresterial Broadcasting
Sistem Transmisi Teresterial Broadcasting
  • Perangkat Router yaitu perangkat yang terdiri dari beberapa peralatan yang berfungsi sebagai koreksi audio visual. Perangkat ini terdiri dari beberapa peralatan, yaitu: Audio prosesor, Video prosesor, TBC (Time Base Corector), VDA(Video distribution amplifier), ADA (Audio Distribution Ampifier), Vectorscope, Videoscope, ham braker, monitor dll
  • Perangkat Transmitter yaitu peralatan yang berfungsi memancarkan sinyal audio video, Perangkat Transmitter yang dipakai saat ini adalah perangkat transmitter analog teresterial dimana perangkat ini masih menggunakan sistem analog, tetapi kedepan ada wacana dari pemerinth yang dibawah naungan kementrian komunikasi dan informatika akan diadakan migrasi sistem transmisi dari analog menjadi digital teresterial, dalam transmitter terdiri dari peralatan-peralatan yaitu; Up Converter, Down Converter, Modulator audio, Modulator video, Power Amplifier, Power Combiner, Feeder, dammiload, power spliter, beach feeder, Antenna dll
      2. Transmisi teresterial radio link (microwave)
Apabila letak antara ruang Master Control Room dengan Stasiun transmisi berjauhan maka agar sinyal bisa menjangkau stasiun transmisi diperlukan suatu alat penghubung yaitu Radio link, Fiber optic atau satelit sesuai dengan kondisi dan letak stasiun transmisi, apabila stasiun transmisi bisa dijangkau dengan radio link atau microwave maka cukup menggunakan radio link tapi apa bila tidak lagi bisa dijangkau dengan radio link maka kita gunakan alternatif lain yaitu via satlit.

Transmisi teresterial radio link atau microwave adalah sistem transmisi point to point dimana terdiri dari perangkat pengirim atau Tx dan perangklat penerima atau Rx. kedua perangkat ini harus berada dalam satu garis pandang atau tidak terdapat penghalang antara sisi kirim dan sisi terima atau dalam istilah telekomunikasi disebut dengan Line Of Sigh
Sistem Transmisi Radio Link (Microwave) Broadcasting
Sistem Transmisi Radio Link (Microwave) Broadcasting

Sistem transmisi radio link terdiri dari beberapa komponen peralatan yaitu: up-converter, down converter, power amplifier, local osilator, modulator, demodulator dan antenna.

        3. Transmisi Satlit Broadcasting
Sistem transmisi ini digunakan untuk penerimaan siaran didaerah-daerah yang tidak terjangkau oleh sinyal teresterial walau pun sistem transmisi satlit dapat menjangkau seluruh daerah bumi selama masih dalam coverage area atau  masih dalam jangkauan satlit. Transmisi satelit adalah menggunakan satlit sebagai repeater dimana satlit diorbitkan di orbitnya mengelilingi rotasi bumi satlit diorbitkan pada ketinggian 36.000 km diatas permukaan bumi, dalam transmisi satlit terdiri dari dua ruas transmisi yaitu ruas angkasa dan ruas bumi dimana ruas angkasa adalah dimana tempat diorbitkan satlit dan ruas bumi dimana terdapat stasiun bumi. Dalam transmisi satlit sinyal dipancarkan dari stasiun bumi menuju satlit dan dari satlit sinyal dipantulkan kembali kestasiun bumi lainnya, dalam hal ini bisa terjadi transmisi poin to point atau point to multi point tergantung fungsinya.
Sistem Transmisi Satlit broadcasting
Sistem Transmisi Satlit broadcasting

    4. Satlit News Gathering (SNG)
Satlit news gathering adalah perangkat Up-Link portable (sebuah piranti telekomunikasi yang dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain dan mudah untuk di instalasi, atau secara harafiah dapat diartikan sebagai pengepul berita melalui satlit walaupun tidak selamanya SNG hanya untuk keperluan pemberitaan.
Satlite News Gethering
sumber: http://www.tribuneindia.com/2002/20020411/science.htm

Satlite News Gathering (SNG)
"Ibarat sebuah lampu senter dan cermin, SNG merupakan senternya dan satellite merupakan cermin (untuk memantulkan) dan pantulannya diterima oleh perangkat penerimanya (biasa disebut ground segment).untuk kemudian diproses di  Master Control Room (MCR).





"SNG biasa digunakan saat siaran live dari luar studio, jadi ketika live event berlangsung, SNG mengirimkan sinyal Audio-Video melalui satellite (uplink) untuk diterima (downlink) di Studio sebelum dipancarkan kembali ke seluruh stasiun Transmisi daerah.





"Bedanya SNG sama OB Van apa?" 
Kalau OB Van itu "Control Room Studio yang portable". Sedangkan SNG adalah "Perangkat Uplink yang portable" 
Jadi di lokasi Live di lapangan, semua output dari kamera, semua output audio, Semua Output Lighting akhirnya bermuara di OB Van. lalu output dari OBVan adalah materi mentah yang siap On Air. materi mentah di sini maksudnya tanpa logo station, juga tanpa iklan, karena pemasangan station logo dan iklan tetap di MCR.
"Terus, kalau waktu live gitu, di SNG ngapain saja kerjaannya?"




pertama, merakit parabola portable. kemudian kita arahkan ke satellite yang kita tuju, biasanya seh, pake Satelit Telkom 1H. proses ini disebut pointing, sampai ditemukan level kualitas yang maksimum.


kemudian, berkoordinasi dengan satellite provider untuk cross polarisasi (crospol). apa itu?

dalam transmisi satellite, sebuah kanal frekuensi dapat digunakan dua kali, dengan membedakan polarisasinya (horisontal atau vertikal). 

crospol ini bertujuan supaya frekuensi yang akan kita gunakan tidak mengganggu frekuensi di polarisasi sebaliknya. Gap minimal adalah 30 dB, makin tinggi makin bagus.setelah crospol dan frekuensi yang akan digunakan telah diberikan oleh satellite provider, tinggal kita setting perangkat sesuai frekuensi yang dituju, kemudian tinggal transmit deh..

so.. live event siap on air.. 
selama on air, crew transmisi akan memantau kualitas sinyal sesuai standar supaya siaran tidak terganggu (tidakada gambar patah2, tidak ada gambar kotak2 kaya VCD rusak, pokoknya sedapat mungkin siaran smooth..)

setelah on air selesai, udah deh, tinggal beres2 perangkat (dismantle). "(dikutif dari briliano blog)


0 komentar:

Posting Komentar